Arsip untuk September, 2009


Diberitahukan bahwa Pemantapan petugas haji tahun 2009 baik TKHI, TPHI, maupun TPIHI akan diselenggarakan pada hari kamis 8 Oktober 2009 jam 09.00 di asrama haji Sukolilo ruang Zaitun.
semoga kita dimudahkan, amin


Hari ini, 19 september 2009, kita kembali mendengar kabar bahwa telah terjadi gempa di nusa dua Bali dengan kekuatan 6,4 SR. Setelah sebelumnya kejadian serupa juga melanda Jawa Barat, Jogjakarta, Aceh, Bengkulu, dan mentawai. Dalam waktu 2 minggu saja sudah terjadi berkali-kali gempa Bumi di negeri tercinta ini. Jika Banjir bandang biasanya terjadi akibat rusaknya hutan oleh tangan manusia, Kekeringan juga bisa dikarenakan ulah manusia yang merusak keseimbangan alamnya, namun tidak seperti kejadian bencana alam lainnya, gempa bumi terutama tektonik sampai saat ini belum ditemukan alat yang akan memprediksi kapan akan terjadi gempa. Jadi secara rasional gempa bumi bisa dianggap bukan akibat ulah tangan manusia.
Gempa bumi terjadi begitu saja ketika dua lempengan yang saling bertumbukan melepaskan energinya. Akibatnya lapisan permukaan diatasnya terjadi getaran yang seringkali merusak apapun yang ada di permukaan bumi ini. Tapi betulkah manusia tak ada andil dalam terjadinya rentetan bencana di negeri kita tercinta ini?
Seandainya kita menelitinya dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi saja jawabannya pasti tidak didapatkan adanya hubungan antara ulah manusia diatas permukaan bumi dengan terjadinya bencana alam gempa bumi ini. Perlu kekuatan yang jauh lebih besar untuk menggerakkan lempengan lapisan bumi ini untuk bertumbukan. Kalau seandainya kita mau mencari “kambing hitam”, bisa saja kita tuding rotasi bumi sebagai penyebabnya. Atau apalah yang menurut nalar manusia mampu dan pantas dijadikan penyebab terjadinya pergerakan lapisan bumi ini yang konon telah terjadi dalam kurun waktu yang sangat lama ini.
Namun seandainya kita memang manusia yang beriman pada Allah, dan mau sedikit saja memperhatikan peringatan-peringatanNya, kita bisa menyimpulkan bahwa bencana alam sangat lekat hubungannya dengan manusia itu sendiri. Semua bencana bisa jadi merupakan Ujian, tegoran atau malah adzab dari Yang Maha Kuasa terhadap manusia-manusia yang sudah tidak perduli lagi dengan rambu-rambu kehidupan yang sebenarnya demi kepentingan kebahagiaan hidup manusia itu sendiri.
Penulis masih ingat saat terjadi bencana gempa bumi di jogja tahun 2006 silam. Dipagi buta disaat penulis sedang bersantai di kontrakan di daerah solo tiba-tiba terjadi guncangan yang berlangsung sekitar 2 menit. Guncangan yang pada awalnya penulis kira berasal dari gunung Merapi yang waktu itu aktifitasnya sedang naik. Namun ternyata gempa itu berasal dari derah yang lebih jauh lagi yaitu di sekitar Bantul Jogjakarta, bencana yang akhirnya merenggut ribuan jiwa korban. Kebanyakan mereka yang menjadi korban sedang terlelap tidur di pagi itu. Tidak hanya di Jogja, bencana-bencana serupa yang terjadi di Aceh, papua, maluku, dan didaerah-daerah lain diwilayah negeri ini yang secara Science tidak dapat dihubungkan dengan manusia sejatinya berhubungan erat dengan ulah manusia. Sebuah ayat dalam qur’an telah menyitir.
Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan dari bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu. Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. Maka, apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami di malam hari ketika mereka tengah lelap tertidur?? Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami di waktu matahari sepenggalah naik saat mereka sedang bermain-main?? Maka apakah mereka merasa aman dari adzab Allah (yang tidak terduga-duga)?? Tiada yang merasa aman dari adzab Allah kecuali orang-orang yang merugi. (QS. Al-A’roof 96-99).
Tidak hanya gempa bumi yang sering menghampiri kehidupan kita sehari-hari. Kekeringan, wabah penyakit yang sering melanda negeri kita seperti Flu burung, flu babi, HIV/AIDS (yang dulunya belum pernah ada) ataupun wabah penyakit langganan seperti Demam berdarah, Malaria, diare. Juga kemarau yang berkepanjangan, kelaparan yang juga menghinggapi penduduk negeri yang subur ini, serta adanya penguasa-penguasa yang korup sebenarnya juga akibat dari ulah penduduk itu sendiri.
Lalu bukannya negeri kita ini adalah negeri yang Berketuhanan, Beragama, dan mayoritas juga muslim? Kenapa bencana silih berganti?
Dalam sebuah hadits telah disinggung tentang hal ini.
Dari Abdullah bin Umar RA berkata :Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam menghadap kearah kami seraya bersabda :Wahai kaum muhajirin, ada lima hal yang aku berlindung diri kepada Allah Subhanahu wata’ala agar kalian tidak menjumpainya, tidaklah menyebar perbuatan keji (zina) pada suatu kaum hingga mereka berterang-terangan melakukannya melainkan mereka akan ditimpa wabah-wabah penyakit dan kelaparan yang belum pernah menimpa orang-orang sebelum mereka. Tidaklah suatu kaum yang mengurangi takaran (dalam jual beli) melainkan mereka akan ditimpa paceklik, sulit mendapat makanan dan jahatnya penguasa. Tidaklah suatu kaum yang enggan mengeluarkan zakat dari harta mereka melainkan akan terhalang air hujan dari langit, kalau saja bukan karena (ada) binatang niscaya tidak diturunkan hujan. Tidaklah suatu kaum mengingkari janji melainkan Allah Subhanahu wata’ala akan menguasakan atas mereka musuh-musuh yang bukan dari golongan mereka, mereka mengambil sebagian harta yang ada ditangan mereka. Dan selama pemimpin-pemimpin mereka tidak menerapkan hukum Allah Subhanahu wata’ala dan memilah-milih apa yang Allah Subhanahu wata’ala turunkan di dalam kitab-Nya, niscaya Allah Subhanahu wata’ala akan menjadikan saling berkeras-kerasan diantara mereka.(HR Ibnu Majah dan Al-Hakim)
Mungkin kita sering bertanya, bukankah masih banyak Alim Ulama di negeri kita? Tapi kenapa masih saja bencana melanda?. Benar, negeri kita kaya akan Alim ulama. Namun kita kekurangan Alim ulama yang benar-benar mau peduli dengan moral ummatnya, tidak banyak yang mau dan mampu melaksanakan Amar ma’ruf nahi mungkar. Jika keadaannya sudah begini, maka ada atau tidaknya mereka tidak akan mampu menghentikan adzab Allah terhadap suatu kaum.
Sesungguhnya, ketika manusia melihat kedhaliman namun tidak mau mencegahnya, maka hampir-hampir Allah Subhanahu wata’ala akan menyatakan adzabNya. (HR. Abu Dawud, At Tirmidzi)
Lalu kenapa sepertinya negeri kita yang mayoritas muslim ini yang diadzab, kenapa negara lain tidak? Menurut pendapat Penulis sebenarnya tidak hanya negeri kita yang sering dilanda bercana, negara yang mayoritas non muslim pun sering mengalaminya, lihat saja Jepang yang hampir selalu dilanda gempa bumi dan angin topan, Filipina juga sering mengalami Badai, Amerika serikat dengan Tornado-nya, India yang sering dilanda Banjir bandang, yang terjadi di negeri kita masih berupa teguran dari Allah untuk menyadarkan kita supaya bisa berubah menjadi lebih baik.
Lantas, apakah dengan cara memperbaiki diri akan menjauhkan diri kita dari bencana? Allah telah menjanjikan kepada kita. “Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan dari bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu…. . (QS. Al-A’roof 96-99).
Siapa lagi yang kita percayai kalau bukan percaya pada Allah SWT, yang telah menciptakan alam ini. Yang telah mengatur sedetail-detailnya hukum alam ini. Begitu cantiknya Dia menciptakan Siklus terjadinya hujan, begitu mengagumkannya proses fotosintesis yang diciptakannya untuk menjamin kelangsungan Oksigen bagi makhluknya. Begitu canggihnya tubuh makhluk yang diciptakannya sehingga cukup dengan Air semua proses kehidupan bisa berjalan. Ilmu Nya melingkupi langit dan bumi yang jika dituliskan maka tidak akan cukup tinta sebanyak lautan dan pena sebanyak pohon di dunia ini. Jika tidak percaya, coba anda tuliskan reaksi kimia yang terjadi pada sebuah sel saja. mulai dari nukleus, nukleolus, mitokondria, sitoplasma, dan lainnya. Itu baru satu sel saja, bagaimana jika dituliskan seluruh hukum alam yang ada di dunia ini. Belum termasuk tentang hal-hal yang diluar pengetahuan otak kita semacam Prediksi terjadinya gempa ini. Dia yang menciptakan, Dia juga yang mengaturnya. Kuncinya Cuma satu, jika ingin selamat dari bencana, mau-tidak mau kita harus mengikuti arahannya.
Wallohu A’lam

Akhir perjalanan sang Buron

Posted: 18 September 2009 in Peristiwa

Kamis 17 September 2009, 27 Ramadhan 1430 H berakhir sudah perburuan terhadap orang yang paling dicari di asia tenggara, Nordin Mohd Top. Entahlah, sebagian ada yang menganggap mungkin inilah hadiah dari Alloh swt untuk umat Islam yang sedang menunggu hari kemenangan. namun bisa saja fihak yang pro tindakan terror ini malah mengklaim sebagai hadiah Alloh buat Nordin sehingga bisa wafat bulan Ramadhan yang sangat mungkin juga bertepatan dengan lailatul qodar. (atau juga malam lailatul Modar bagi Nordin hehe) Masih jelas teringan di benak kita, kata-kata nordin dari balik topengnya yang menyatakan ” Musoh-musoh kami adalah amerika, Inggris, Australia ……”. Hhhhhmmm tapi korban dari bangsa sendiri lebih banyak daripada korban warga negara yang ia nyatakan sebagai negara musuhnya. Terleps dari spekulasi apakah “Duet Maut” dari negara tetangga ini memang bertujuan jihad untuk menegakkan kalimah Alloh atau karena ingin mengacau negeri kita harus kita akua memang benar negara kita masih jauh dari harapan sebagai negara yang “Baldatun Thayyibatun warobbun ghofur”. memang benar negara kita saat ini lebih cocok dianggap sekuler daripada negara agamis. namun masih banyak cara lain yang lebih beradap, lebih terhormat dan lebih sesuai dengan petunjuk Nabi SAW dalam berdakwah maupun dalam berjihad. Kitapun sebagai pribadi bisa mulai berperan dalam perubahan damai itu. Jika tiap dokter punya nyali untuk sekedar ikut “yad’u ila sabili robbi” pada tiap pasien yang berobat kepadanya, jika setiap guru bersedia melaksanakan “Balligh ‘anni walau aayah”, tiap penguasa mau “yughayyir biyadihi”, setiap da’i berani mengatakan yang Haq “walau kaana Murron”serta “Amar Ma’ruf”, jika Aparat penegak hukum mampu melakukan “Nahi Mungkar” dan setiap pribadi muslim mau “Tawaashou bil haq wa tawaashoubis shobr” insyaAllah kita bisa mencapai kejayaan tersebut tanpa menyakiti orang yang tidak bersalah. kita tahu memang perlakuan negara-negara adidaya terhadap dunia Islam jauh dari rasa keadilan, namun bukankah kita diajari tetap berlaku adil walaupun terhadap kaum yang kita musuhi (Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah! karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [5:8]) Semoga kita dihindarkan dari segala fitnah, dan semoga agama kita dihindarkan dari orang-orang yang menyesatkan. amin

PPDSBK jatim

Posted: 12 September 2009 in Uncategorized
Tag:, , ,

Pengumuman
Bagi teman-teman dokter yang sudah mengirimkan permohonan PPDSBK, diharap untuk hadir dalam sosialisasi pengisian form pendaftaran program PPDSBK di kantor Dinkerprop jatim lt 3 ruang 3a jl A. Yani 118 SBY, dengan membawa perlengkapan seperti yang sudah dikumpulkan rangkap 5 lembar


• Pasien dengan diabetes mellitus terkontrol dengan pengaturan makanan saja tidak akan mengalami kesulitan dalam menjalankan puasa
• Pasien diabetes usia lanjut dianjurkan minum yang cukup selama berbuka sampai sahur karena cenderung mengalami dehidrasi
• Waspadai gejala hipoglikemi: keringan dingin, berdebar, debar, disorientasi, perasaan mau pingsan.
• Dianjurkan sahur mendekati waktu subuh/imsak, kurangi aktivitas di siang hari, bila olahraga dianjurkan sore hari
• Bagi yang mendapat obat diabetes, jika cukup terkendali dengan dosis tunggal maka obat cukup diminum saat berbuka. Jika pasien perlu minum obat dalam dosis terbagi maka dianjurkan dosis waktu berbuka lebih besar daripada dosis waktu sahur.
• Untuk pasien yang menggunakan insulin. Dipakai insulin kerja menengah yang diberikan saat berbuka saja. Hati-hati terhadap terjadinya hipoglikemi
• Untuk pasien Diabetes yang menggunakan dosis insulin multiple dianjurkan tidak berpuasa